- 1 1. Pendahuluan: Alasan Menggunakan Remote Desktop di Ubuntu
- 2 2. Perbandingan Metode Remote Desktop di Ubuntu [VNC vs RDP]
- 3 3. [Terbaru] Cara Mengaktifkan RDP (Remote Desktop) di Ubuntu 22.04
- 3.1 Di Ubuntu 22.04, fitur RDP sudah terpasang secara default
- 3.2 Persiapan & Hal-hal yang Perlu Dicek
- 3.3 Cara Login dengan Sesi X.org
- 3.4 Langkah Mengaktifkan Remote Desktop
- 3.5 Langkah Koneksi dari Windows ke Ubuntu
- 3.6 Pengaturan Firewall (Jika Perlu)
- 3.7 Masalah Umum & Solusinya
- 3.8 Catatan: Digunakan di dalam LAN
- 4 4. Cara Koneksi Remote dengan xrdp pada Ubuntu 20.04 dan Versi Sebelumnya
- 5 5. Cara Koneksi Remote Menggunakan VNC Server (vino / tightvnc dan lainnya)
- 5.1 Apa itu VNC? Teknologi Remote Desktop yang Bisa Dipakai di Ubuntu
- 5.2 VNC Server Populer untuk Ubuntu
- 5.3 Cara Menggunakan vino di GNOME (Ubuntu 20.04–22.04)
- 5.4 Untuk Penggunaan Server/CLI: tightvncserver
- 5.5 Catatan Keamanan: Disarankan Pakai SSH Tunnel
- 5.6 Kesimpulan: VNC Fleksibel, Tapi Perhatikan Keamanannya
- 6 6. Cara Menghubungkan dari Windows ke Ubuntu [Pengenalan Klien Koneksi]
- 6.1 Agar Bisa Remote Ubuntu, Perangkat Sumber Juga Butuh Klien Koneksi
- 6.2 Jika Menggunakan RDP: Remote Desktop Connection Bawaan Windows
- 6.3 Jika Menggunakan VNC: Perlu VNC Client
- 6.4 Remmina: Klien Multi-protokol Canggih (Bisa Juga di Ubuntu)
- 6.5 Cara Cek Alamat IP (Di Sisi Ubuntu)
- 6.6 Catatan Tambahan Tentang Jaringan
- 6.7 Kesimpulan: Pilih Klien yang Sesuai Kebutuhan
- 7 7. Troubleshooting Input Bahasa Jepang & Pengaturan Keyboard
- 7.1 Masalah: Tidak Bisa Input Bahasa Jepang Saat Remote
- 7.2 Tidak Bisa Input Jepang / IME Tidak Aktif
- 7.3 Masalah Tombol Half/Full-width, Mapping Keyboard Tidak Sesuai
- 7.4 Tidak Bisa Input Backslash (\) atau Pipe (|)
- 7.5 Jika Tombol Pengganti Input Tidak Berfungsi
- 7.6 Solusi Darurat: Mengetik di Editor Lokal lalu Copy-Paste
- 7.7 Kesimpulan: Masalah Input Keyboard Tergantung Protokol
- 8 8. Cara Koneksi Aman: Remote Desktop dengan SSH Tunnel
- 8.1 Remote Desktop & Risiko Keamanan
- 8.2 Apa Itu SSH Tunnel?
- 8.3 Persiapan: Aktifkan SSH Server di Ubuntu
- 8.4 Membuat SSH Tunnel dari Windows (Contoh: Forwarding VNC Port 5901)
- 8.5 RDP pun Bisa Diamankan dengan SSH Tunnel
- 8.6 Tingkatkan Keamanan dengan Public Key Authentication
- 8.7 Kelebihan & Kekurangan SSH Tunnel
- 8.8 Kesimpulan: SSH Tunnel Wajib untuk Akses Eksternal
- 9 9. FAQ: Pertanyaan yang Sering Muncul tentang Remote Desktop Ubuntu
- 9.1 Q1. Kenapa koneksi remote Ubuntu gagal?
- 9.2 Q2. Koneksi lambat atau layar patah-patah, apa solusinya?
- 9.3 Q3. Bisakah remote dari Ubuntu ke Windows?
- 9.4 Q4. Bisa akses dari luar jaringan rumah/kantor?
- 9.5 Q5. Bisa konek tanpa ketik password setiap kali?
- 9.6 Q6. Kenapa tidak bisa input Jepang atau key mapping aneh?
- 9.7 Q7. Apakah semua solusi ini gratis?
- 9.8 Q8. Bisa beberapa orang remote Ubuntu bareng?
- 9.9 Q9. Ubuntu masuk sleep/suspend saat remote?
- 9.10 Q10. Lebih baik RDP atau VNC?
- 10 10. Kesimpulan: Remote Desktop di Ubuntu Itu Mudah & Aman
1. Pendahuluan: Alasan Menggunakan Remote Desktop di Ubuntu
Penggunaan remote control Ubuntu semakin meluas
Sistem operasi berbasis Linux seperti Ubuntu sebelumnya identik digunakan oleh developer dan admin server, serta diasumsikan dioperasikan secara lokal. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya kerja remote dan penggunaan Ubuntu sebagai PC pembelajaran, kebutuhan untuk mengoperasikan Ubuntu secara remote pun semakin tinggi.
Contohnya, mengakses server Ubuntu di rumah dari luar, atau menggunakan laptop lama yang diinstal Ubuntu sebagai perangkat development jarak jauh—area pemanfaatan remote desktop pun semakin luas.
Apa bedanya dengan Windows? Kelebihan Ubuntu untuk remote desktop
Mungkin ada yang bertanya, “Windows juga punya fitur remote desktop, lalu kenapa harus pakai Ubuntu?” Sebenarnya, Ubuntu memiliki karakteristik khusus yang cocok untuk remote, seperti berikut:
- Sistem operasi ringan dan stabil, berjalan mulus di PC spesifikasi rendah
- Keamanan tinggi dan mendukung komunikasi terenkripsi seperti SSH
- Gratis, open source, serta bisa digunakan di banyak perangkat tanpa biaya tambahan
Karena alasan-alasan inilah, semakin banyak yang memilih Ubuntu untuk belajar pemrograman atau sebagai server, dan memanfaatkannya secara remote.
Makin mudah digunakan, bahkan untuk pemula yang merasa “sulit”
Banyak pemula yang belum familiar dengan Linux merasa pengaturan remote access itu rumit karena harus banyak menggunakan command line. Memang, sebelumnya untuk remote desktop di Ubuntu perlu setting manual VNC server atau port forwarding via SSH, sehingga butuh pengetahuan khusus.
Namun, sejak Ubuntu 22.04 LTS, koneksi remote via RDP (Remote Desktop Protocol) sudah didukung secara default dan bisa diatur hanya melalui GUI. Kini, pemula pun lebih mudah mencoba fitur remote desktop di Ubuntu.
Tujuan & Struktur Artikel Ini
Artikel ini akan membahas cara mengatur remote desktop di Ubuntu secara bertahap dan mudah dipahami, mulai dari fitur terbaru Ubuntu 22.04, konfigurasi xrdp di versi lama, hingga penguatan keamanan dengan VNC/SSH tunnel. Perbedaan dan keunggulan masing-masing metode juga akan dibandingkan agar Anda bisa memilih yang paling cocok. Silakan baca hingga akhir!
2. Perbandingan Metode Remote Desktop di Ubuntu [VNC vs RDP]
Ada beberapa protokol untuk remote desktop
Remote desktop di Ubuntu bisa dilakukan dengan berbagai metode utama, yakni:
- RDP (Remote Desktop Protocol)
- VNC (Virtual Network Computing)
- SSH (Secure Shell) + X forwarding atau tunneling
RDP dan VNC paling banyak digunakan untuk remote desktop grafis, sedangkan SSH lebih untuk remote command line dan pengamanan tambahan.
Di sini, kita fokus membandingkan RDP dan VNC yang mudah digunakan pemula.
Apa itu RDP (Remote Desktop Protocol)?
RDP dikembangkan Microsoft dan menjadi standar di Windows. Dengan aplikasi xrdp, Ubuntu pun bisa diakses via RDP.
Sejak Ubuntu 22.04, fitur RDP sudah built-in di lingkungan GNOME, sehingga setup bisa dilakukan lewat GUI tanpa instalasi tambahan.
Kelebihan RDP:
- Kompabilitas tinggi dengan Windows—bisa langsung diakses dari Remote Desktop bawaan Windows
- Rendering layar cepat dan halus
- Keamanan relatif tinggi (otentikasi dan enkripsi standar)
Direkomendasikan untuk:
- Pengguna Ubuntu dan Windows secara bersamaan
- Pemula yang ingin setting mudah melalui GUI
- Prioritas pada keamanan dan stabilitas
Apa itu VNC (Virtual Network Computing)?
VNC adalah teknologi remote desktop lintas platform. Di Ubuntu, dapat digunakan dengan vino atau tightvncserver.
VNC bekerja dengan cara mentransfer gambar desktop secara berkala, sehingga kadang rendering terasa lebih lambat dibanding RDP. Namun, VNC unggul dalam fitur screen sharing (beberapa pengguna dapat melihat/mengontrol layar yang sama).
Kelebihan VNC:
- Bisa diakses dari berbagai OS (Mac, Android, dll.)
- Dukungan multi-user, bisa sharing desktop secara bersamaan
- Sebaiknya dikombinasikan dengan SSH tunnel untuk keamanan, karena enkripsi default lemah
Direkomendasikan untuk:
- Kolaborasi multi-user di Ubuntu secara remote
- Ingin akses dari perangkat selain Windows
- Pengguna tingkat menengah/mahir yang ingin lebih banyak kustomisasi
Tabel Perbandingan: RDP vs VNC
Kriteria | RDP | VNC |
---|---|---|
Kemudahan koneksi | ◎ (Setting mudah via GUI, mudah dari Windows) | △ (Setting awal sedikit lebih rumit) |
Kenyamanan tampilan | ◎ (Halus) | △ (Kadang agak lag) |
Keamanan | ◎ (Enkripsi standar built-in) | △ (Disarankan SSH tunnel) |
Screen sharing | × | ○ (Bisa multi-user) |
Platform yang didukung | Terutama Windows | Lintas platform (Linux, Mac, Android, dll.) |
Mana yang sebaiknya dipilih?
Pemula & pengguna Windows disarankan memilih RDP—mudah dan stabil, sangat cocok untuk belajar remote Ubuntu.
Ingin banyak kustomisasi atau akses dari perangkat non-Windows? Pilih VNC. Tapi pastikan menggunakan SSH tunnel untuk keamanan tambahan.
3. [Terbaru] Cara Mengaktifkan RDP (Remote Desktop) di Ubuntu 22.04
Di Ubuntu 22.04, fitur RDP sudah terpasang secara default
Mulai Ubuntu 22.04 LTS, fitur remote desktop berbasis RDP sudah terintegrasi di lingkungan desktop GNOME. Artinya, Anda tidak perlu lagi menginstal xrdp secara manual—koneksi RDP bisa langsung diatur lewat antarmuka grafis (GUI).
Dengan fitur baru ini, pengguna Windows dapat langsung mengakses Ubuntu dari aplikasi Remote Desktop Client (mstsc.exe), sehingga remote desktop semakin mudah bahkan bagi pemula.
Persiapan & Hal-hal yang Perlu Dicek
Sebelum mengaktifkan RDP, pastikan poin berikut:
- Versi Ubuntu adalah 22.04 atau lebih baru
- Menggunakan desktop environment GNOME
- Login menggunakan sesi X.org, bukan Wayland (Penting!)
Poin terakhir sangat penting karena remote desktop belum didukung di sesi Wayland. Jika perlu, ganti sesi login ke X.org seperti berikut.
Cara Login dengan Sesi X.org
- Pada layar login Ubuntu, pilih username Anda
- Sebelum mengetik password, klik ikon gear (⚙) di pojok kanan bawah
- Pilih “Ubuntu on Xorg”
- Masukkan password dan login
Langkah Mengaktifkan Remote Desktop
- Buka aplikasi “Pengaturan”
- Pilih menu “Berbagi” di sebelah kiri
- Klik “Remote Desktop”
- Aktifkan opsi “Aktifkan Remote Desktop”
- Setel autentikasi ke “Password” dan masukkan password koneksi yang diinginkan
- Pada bagian “Jaringan”, centang “Izinkan pengguna di jaringan lokal mengakses komputer ini”
Dengan langkah ini, pengaturan Ubuntu sudah selesai.
Langkah Koneksi dari Windows ke Ubuntu
- Tekan tombol Windows + R, ketik “mstsc”, lalu Enter (buka Remote Desktop Connection)
- Pada kolom “Komputer”, masukkan alamat IP Ubuntu
- Setelah terhubung, masukkan username & password Ubuntu yang telah diatur
- Koneksi selesai
Alamat IP Ubuntu bisa dicek di “Pengaturan” > “Wi-Fi” atau “Koneksi Kabel”, atau via terminal dengan perintah berikut:
ip a
Pengaturan Firewall (Jika Perlu)
Jika UFW (Uncomplicated Firewall) di Ubuntu aktif, buka port RDP (TCP 3389) dengan perintah:
sudo ufw allow 3389/tcp
Cek status UFW setelahnya:
sudo ufw status
Masalah Umum & Solusinya
Masalah | Solusi |
---|---|
Layar hitam saat koneksi | Pastikan login dengan X.org, bukan Wayland |
Koneksi ditolak | Cek firewall & pastikan berada di jaringan yang sama |
Tidak respon setelah input password | Cek pengaturan Remote Desktop di menu “Berbagi” GNOME |
Catatan: Digunakan di dalam LAN
Cara ini pada dasarnya dirancang untuk penggunaan dalam jaringan lokal (LAN). Untuk akses dari luar, Anda perlu menyiapkan VPN, port forwarding, atau SSH tunnel (dibahas di bab selanjutnya).
4. Cara Koneksi Remote dengan xrdp pada Ubuntu 20.04 dan Versi Sebelumnya
Di Ubuntu 20.04, Instalasi xrdp Diperlukan
Pada Ubuntu 20.04 dan versi sebelumnya, fitur RDP standar belum tersedia seperti pada Ubuntu 22.04. Untuk itu, jika ingin mengakses Ubuntu dari Windows secara remote, Anda harus menginstal paket eksternal bernama “xrdp” agar Ubuntu dapat berfungsi sebagai server RDP.
xrdp kompatibel dengan protokol RDP Microsoft, sehingga Anda bisa menggunakan tool bawaan Windows, “Remote Desktop Connection”, untuk mengakses Ubuntu dengan mudah.
Instalasi dan Pengaturan Dasar xrdp
Untuk menginstal xrdp di Ubuntu 20.04, jalankan perintah berikut di terminal:
sudo apt update
sudo apt install xrdp -y
Setelah instalasi, xrdp
akan berjalan otomatis. Untuk mengecek statusnya, gunakan perintah:
sudo systemctl status xrdp
Jika terlihat “active (running)” berwarna hijau, berarti xrdp sudah berjalan dengan baik.
Memilih Lingkungan Desktop (Disarankan Xfce)
Desktop GNOME bawaan Ubuntu kurang cocok untuk xrdp. Seringkali sesi tidak dapat dimulai dengan benar atau hanya muncul layar hitam.
Oleh karena itu, disarankan untuk menginstal desktop environment Xfce yang lebih kompatibel, lalu mengatur xrdp agar menggunakan Xfce saat koneksi remote.
Instalasi Xfce
sudo apt install xfce4 -y
Mengubah Pengaturan Sesi
Agar xrdp menggunakan Xfce saat sesi remote, buat atau edit file berikut:
echo "startxfce4" > ~/.xsession
Pastikan file tersebut bisa dieksekusi:
chmod +x ~/.xsession
Jika muncul error terkait polkit
, kadang perlu penyesuaian tambahan pada konfigurasi, tapi untuk penggunaan lokal biasanya langkah di atas sudah cukup.
Pengaturan Firewall
xrdp menggunakan port 3389/tcp. Jika UFW aktif, buka port tersebut dengan:
sudo ufw allow 3389/tcp
Cara Koneksi dari Windows (Sekilas Ulang)
- Tekan Windows + R → jalankan
mstsc
- Di kolom “Komputer”, masukkan IP address Ubuntu
- Saat muncul login xrdp, masukkan username dan password Ubuntu
- Koneksi selesai (tampilan sesi Xfce muncul)
*Alamat IP bisa dicek dengan ip a
atau hostname -I
di terminal Ubuntu.
Masalah Umum & Solusi
Gejala | Penyebab & Solusi |
---|---|
Layar hitam setelah koneksi | Gunakan Xfce, tulis startxfce4 di .xsession |
Muncul pesan “Sesi telah berakhir” | Sesi Ubuntu & xrdp tidak cocok. Pastikan Xfce terinstal & digunakan |
Koneksi putus setelah input password | Bisa karena pengaturan SELinux atau polkit. Cek log keamanan sistem |
Pengaturan Otomatis Mulai/Restart (Opsional)
Jika ingin xrdp otomatis berjalan saat sistem dinyalakan, aktifkan dengan:
sudo systemctl enable xrdp
5. Cara Koneksi Remote Menggunakan VNC Server (vino / tightvnc dan lainnya)
Apa itu VNC? Teknologi Remote Desktop yang Bisa Dipakai di Ubuntu
VNC (Virtual Network Computing) adalah protokol untuk berbagi tampilan layar melalui jaringan, dan dapat digunakan lintas platform (Windows, Linux, macOS, dll). Dengan memasang VNC server di Ubuntu, Anda dapat mengaksesnya dari PC atau smartphone lain secara remote.
Dibanding RDP, VNC memang sedikit lebih rumit dan kadang lebih lambat dalam hal rendering, tapi unggul dalam fitur screen sharing dan fleksibilitas koneksi. Khususnya, VNC sangat cocok jika ingin beberapa pengguna melihat/mengendalikan layar yang sama secara bersamaan.
VNC Server Populer untuk Ubuntu
Beberapa pilihan VNC server yang umum di Ubuntu antara lain:
Nama Server | Fitur Utama |
---|---|
vino | Sudah terintegrasi dengan GNOME; setting mudah lewat GUI. Cocok untuk pemula. |
tightvncserver | Ringan dan cepat, cocok untuk server lama. Setting via command line. |
x11vnc | Bisa mengakses sesi login yang sedang aktif. Cocok untuk sharing GUI session. |
Cara Menggunakan vino di GNOME (Ubuntu 20.04–22.04)
GNOME sudah menyertakan vino sebagai VNC server internal, yang bisa diatur dengan mudah via GUI.
1. Instalasi Paket Diperlukan (Jika Belum Ada)
sudo apt install vino -y
2. Aktifkan Remote Control dari “Pengaturan”
- Buka aplikasi “Pengaturan”
- Pilih “Berbagi” > “Berbagi Layar”
- Aktifkan opsi “Berbagi layar”
- Izinkan akses via jaringan
- Set password autentikasi (sangat disarankan demi keamanan)
*Jika Anda menggunakan sesi Wayland, vino tidak akan berjalan dengan baik. Gunakan sesi X.org (lihat Bab 3).
3. Uji Koneksi
Gunakan VNC client di PC lain (misalnya RealVNC Viewer, TigerVNC) lalu koneksi ke alamat IP Ubuntu, misal 192.168.1.100:5900
.
Untuk Penggunaan Server/CLI: tightvncserver
Jika ingin server ringan tanpa GUI, tightvncserver
adalah pilihan favorit.
1. Instalasi
sudo apt install tightvncserver -y
2. Atur Password pada Startup Pertama
vncserver
Saat pertama kali dijalankan, Anda akan diminta membuat password koneksi.
3. Mulai Sesi VNC
vncserver :1
Ini akan memulai sesi VNC di port 5901
(5900 + nomor display).
4. Setting Xfce sebagai Desktop Ringan (Opsional)
Karena tightvnc kurang cocok dengan GNOME, edit file ~/.vnc/xstartup
seperti berikut agar memulai sesi Xfce:
#!/bin/bash
xrdb $HOME/.Xresources
startxfce4 &
Pastikan file tersebut dapat dieksekusi:
chmod +x ~/.vnc/xstartup
Catatan Keamanan: Disarankan Pakai SSH Tunnel
VNC tidak mengenkripsi data secara default. Untuk penggunaan di luar LAN, sangat disarankan menggunakan SSH tunnel demi keamanan.
Contoh (dari PC lokal):
ssh -L 5901:localhost:5901 user@ubuntu-remote
Lalu, di VNC viewer, koneksikan ke localhost:5901
untuk jalur aman terenkripsi.
Kesimpulan: VNC Fleksibel, Tapi Perhatikan Keamanannya
VNC sangat fleksibel dan bisa digunakan di berbagai platform, namun harus mengutamakan keamanan—terutama jika diakses dari luar. Pilih server VNC sesuai kebutuhan: vino (mudah via GUI), tightvnc (server ringan), atau x11vnc (sharing sesi GUI aktif).
6. Cara Menghubungkan dari Windows ke Ubuntu [Pengenalan Klien Koneksi]
Agar Bisa Remote Ubuntu, Perangkat Sumber Juga Butuh Klien Koneksi
Meskipun pengaturan remote desktop di sisi Ubuntu sudah selesai, perangkat yang digunakan untuk terhubung (biasanya Windows) juga membutuhkan aplikasi klien yang sesuai. Di Windows sudah tersedia klien RDP secara default, namun ada juga software tambahan dengan fitur lebih lengkap.
Pada bagian ini, akan diperkenalkan cara umum menghubungkan dari Windows ke Ubuntu berdasarkan jenis protokolnya.
Jika Menggunakan RDP: Remote Desktop Connection Bawaan Windows
Jika Ubuntu sudah mendukung RDP (xrdp atau fitur standar GNOME), Anda bisa mengaksesnya langsung dari aplikasi bawaan Windows “Remote Desktop Connection”.
Langkah Koneksi
- Tekan Windows + R, lalu ketik mstsc dan tekan Enter
- Pada kolom Komputer, masukkan alamat IP Ubuntu (contoh: 192.168.1.10)
- Klik “Hubungkan”
- Masukkan username & password, lalu koneksi selesai
Kelebihan
- Tidak perlu instal software tambahan
- Kinerja stabil dan ringan
- Antarmuka yang sudah familiar bagi pengguna Windows
Catatan
- Harus dipastikan Ubuntu sudah support RDP (versi lama butuh pengaturan xrdp)
- Pada umumnya hanya bisa digunakan di jaringan lokal (untuk akses eksternal butuh VPN atau SSH tunnel)
Jika Menggunakan VNC: Perlu VNC Client
Jika Ubuntu sudah memiliki VNC server (vino, tightvnc, dll.), Anda dapat mengaksesnya dari Windows dengan aplikasi VNC viewer.
Rekomendasi Software VNC Client
Nama Software | Kelebihan |
---|---|
RealVNC Viewer | Bisa untuk kebutuhan personal maupun komersial. UI modern dan mudah dipakai pemula. |
TigerVNC Viewer | Open source, ringan, dan responsif. |
TightVNC Viewer | Legendaris dan sangat ringan, fitur dasar cukup untuk keperluan umum. |
Cara Koneksi (Contoh dengan RealVNC)
- Install & jalankan RealVNC Viewer
- Masukkan alamat tujuan, misal
192.168.1.10:5900
- Klik connect, masukkan password VNC
- Tampilan Ubuntu akan muncul dan bisa dioperasikan secara remote
Catatan
- Koneksi tidak terenkripsi secara default, disarankan pakai SSH tunnel untuk keamanan
- Kualitas gambar biasanya sedikit di bawah RDP
Remmina: Klien Multi-protokol Canggih (Bisa Juga di Ubuntu)
Remmina adalah aplikasi remote desktop serbaguna yang mendukung RDP, VNC, SSH, dan lainnya—semua dalam satu aplikasi. Awalnya dibuat untuk Linux, kini tersedia juga versi Windows.
Kelebihan Remmina
- Mengelola berbagai koneksi (RDP/VNC/SSH) dalam satu aplikasi
- Mendukung profile, scaling, dan banyak fitur lanjutan
- Bisa digunakan di Ubuntu, termasuk untuk remote dari Ubuntu ke Windows
Cara Install di Windows
- Download installer dari situs resmi Remmina (https://remmina.org)

Cara Cek Alamat IP (Di Sisi Ubuntu)
Untuk koneksi dari Windows, Anda butuh tahu alamat IP lokal Ubuntu. Cek dengan cara berikut:
Cara Cek Melalui GUI
- Buka “Pengaturan” > “Jaringan” > “Kabel” atau “Wi-Fi” lalu lihat detailnya
Cara Cek Melalui Terminal
ip a
atau
hostname -I
Gunakan alamat dengan format 192.168.*.*
yang muncul.
Catatan Tambahan Tentang Jaringan
Pada dasarnya, koneksi remote ini diasumsikan dalam satu jaringan LAN. Jika dari jaringan luar, harus menggunakan:
- VPN (Virtual Private Network)
- Port forwarding di router (perlu kehati-hatian soal keamanan)
- SSH tunnel untuk jalur terenkripsi (akan dijelaskan di bab berikutnya)
Kesimpulan: Pilih Klien yang Sesuai Kebutuhan
Jenis Koneksi | Klien Rekomendasi | Penggunaan Utama |
---|---|---|
RDP | Remote Desktop Connection bawaan Windows | Remote Ubuntu secara mudah dari Windows |
VNC | RealVNC / TigerVNC / TightVNC | Screen sharing multi-device, akses dari Mac/smartphone |
SSH | Remmina | Koneksi remote yang sangat aman via command line/GUI |
Setelah Ubuntu dikonfigurasi dengan benar, pilihlah klien yang sesuai untuk perangkat Windows Anda demi pengalaman remote yang lancar.
7. Troubleshooting Input Bahasa Jepang & Pengaturan Keyboard
Masalah: Tidak Bisa Input Bahasa Jepang Saat Remote
Saat mengakses Ubuntu secara remote, kadang Anda mengalami masalah seperti tidak bisa mengetik huruf Jepang, tombol half/full-width tidak berfungsi, atau tidak bisa input tanda backslash (\). Ini biasanya disebabkan perbedaan lingkungan sesi remote yang tidak sama dengan sesi lokal.
Pada bagian ini dijelaskan solusi untuk masalah input bahasa Jepang & keyboard yang sering terjadi saat remote Ubuntu.
Tidak Bisa Input Jepang / IME Tidak Aktif
Penyebab Umum
- Input method (IME) tidak otomatis berjalan di sesi remote
- fcitx atau ibus tidak sinkron antar sesi
- Masalah kompatibilitas antara GNOME session & RDP
Solusi 1: Jalankan fcitx-mozc Secara Manual
Lingkungan umum untuk input Jepang di Ubuntu adalah kombinasi fcitx-mozc. Jika tidak aktif di sesi remote, jalankan manual dengan perintah berikut:
fcitx-autostart
atau
fcitx -r
Solusi 2: Atur Ulang Input Method pada Setiap Sesi
- Buka Settings > Region & Language > Cek Input Source
- Pastikan “Japanese (Mozc)” sudah aktif
- Jika belum, tambahkan dari menu “+”
Coba logout dan login ulang agar pengaturan baru aktif.
Masalah Tombol Half/Full-width, Mapping Keyboard Tidak Sesuai
Pada sesi remote, layout keyboard bisa saja tidak dikenali dengan benar. Terutama pada keyboard Jepang (JIS) vs US, posisi karakter seperti \ dan @ bisa berubah.
Solusi: Paksa Pengaturan Layout Keyboard
- Buka Settings > Region & Language > Input Source
- Pilih “Japanese (Japanese)” atau “Japanese (OADG 109A)” sesuai tipe keyboard
- Bisa juga eksekusi perintah berikut untuk menerapkan layout Jepang:
setxkbmap -model jp106 -layout jp
Bisa juga ditambahkan ke .xsession
atau .bashrc
agar otomatis setiap login remote.
Tidak Bisa Input Backslash (\) atau Pipe (|)
Terutama di sesi RDP, sering kali xrdp gagal menerima kode tombol dengan benar.
Solusi: Edit Mapping Keyboard xrdp
- Edit file berikut:
sudo nano /etc/xrdp/km-0411.ini
- File ini adalah mapping keyboard untuk Jepang, bisa disesuaikan manual (hanya untuk pengguna tingkat lanjut).
Cara lebih mudah: gunakan protokol lain seperti VNC untuk menghindari masalah mapping ini.
Jika Tombol Pengganti Input Tidak Berfungsi
Jika tombol half/full-width tidak berfungsi, Anda bisa menggantinya dengan kombinasi shortcut lain.
Pada Mozc (fcitx):
Ctrl + Space
(default)Shift + Space
(bisa diubah di pengaturan)
Shortcut bisa diatur di aplikasi pengaturan fcitx.
Solusi Darurat: Mengetik di Editor Lokal lalu Copy-Paste
Jika benar-benar tidak bisa input Jepang, buat teks di PC lokal lalu copy-paste ke editor di Ubuntu sebagai solusi sementara.
Kesimpulan: Masalah Input Keyboard Tergantung Protokol
Gejala | Penyebab Utama | Solusi |
---|---|---|
Tidak bisa input Jepang | IME tidak aktif/sinkron | Restart fcitx-mozc, tambah input source baru |
Layout keyboard tidak sesuai | Pengenalan layout tidak tepat | Gunakan setxkbmap manual |
Tidak bisa input backslash | Mapping xrdp bermasalah | Edit file mapping, atau pakai VNC |
Di lingkungan remote Ubuntu, masalah input keyboard lebih sering terjadi. Pastikan tahu solusinya sebelum mulai bekerja.
8. Cara Koneksi Aman: Remote Desktop dengan SSH Tunnel
Remote Desktop & Risiko Keamanan
Fitur remote desktop Ubuntu (baik RDP maupun VNC) memang sangat praktis, namun berisiko jika langsung dibuka ke internet. Tanpa pengamanan ekstra, komunikasi tidak terenkripsi dan autentikasi hanya berupa password, sehingga rentan akses ilegal dan penyadapan.
Oleh sebab itu, penggunaan SSH tunnel sangat direkomendasikan. SSH tunnel membuat “lorong” terenkripsi dari PC Anda ke Ubuntu, sehingga komunikasi RDP/VNC menjadi sangat aman, bahkan dari luar jaringan lokal.
[Windows] --(Enkripsi SSH)--> [Ubuntu]
|
+--> (Port forwarding internal untuk VNC/RDP)
Apa Itu SSH Tunnel?
SSH Tunnel memanfaatkan koneksi SSH (Secure Shell) untuk “menumpangkan” lalu lintas aplikasi lain (misal RDP/VNC) di dalam jalur yang terenkripsi. Dengan demikian, bahkan aplikasi yang aslinya tidak aman pun bisa dikirim lewat jalur SSH yang aman.
Persiapan: Aktifkan SSH Server di Ubuntu
Jika SSH belum terpasang di Ubuntu, instal dengan perintah berikut:
sudo apt update
sudo apt install openssh-server -y
Setelah terpasang, service sshd
akan otomatis berjalan. Pastikan statusnya dengan:
sudo systemctl status ssh
Jika menggunakan firewall (UFW), buka port 22 dengan:
sudo ufw allow ssh
Membuat SSH Tunnel dari Windows (Contoh: Forwarding VNC Port 5901)
Metode 1: Pakai Command Line (PowerShell/cmd)
ssh -L 5901:localhost:5901 user@ip-ubuntu
5901:localhost:5901
artinya port 5901 di PC Anda akan diteruskan ke port 5901 di Ubuntuuser@ip-ubuntu
adalah username & alamat IP Ubuntu
Jalankan perintah di atas dan biarkan tetap aktif, lalu di aplikasi VNC Viewer, sambungkan ke:
localhost:5901
Koneksi VNC Anda kini sudah diamankan lewat SSH.
Metode 2: Pakai GUI SSH Client (Tera Term, PuTTY, dll)
- Buka menu “Port Forwarding” di aplikasi seperti Tera Term atau PuTTY, atur port lokal & remote sesuai kebutuhan
- Mudah untuk yang ingin pengaturan grafis
RDP pun Bisa Diamankan dengan SSH Tunnel
Sama seperti VNC, Anda bisa mengamankan port RDP (3389):
ssh -L 3389:localhost:3389 user@ip-ubuntu
Kemudian di aplikasi Remote Desktop, masukkan alamat localhost:3389.
Tingkatkan Keamanan dengan Public Key Authentication
Agar koneksi SSH lebih aman lagi, gunakan otentikasi kunci publik.
Langkah-Langkah (Membuat Kunci di Windows)
- Jalankan di PowerShell:
ssh-keygen
- Kirim kunci publik ke Ubuntu:
ssh-copy-id user@ip-ubuntu
Atau salin manual ke ~/.ssh/authorized_keys
di Ubuntu.
- Pastikan konfigurasi di
/etc/ssh/sshd_config
:
PubkeyAuthentication yes
PasswordAuthentication no
Restart sshd:
sudo systemctl restart ssh
Kelebihan & Kekurangan SSH Tunnel
Poin | Penjelasan |
---|---|
✅ Kelebihan | Komunikasi terenkripsi, sangat aman |
✅ Kelebihan | Tidak perlu membuka port RDP/VNC ke internet |
❌ Kekurangan | Perlu konfigurasi awal, harus menjalankan command setiap koneksi |
❌ Kekurangan | Jika SSH tunnel putus, koneksi remote pun terputus |
Kesimpulan: SSH Tunnel Wajib untuk Akses Eksternal
Untuk remote Ubuntu dari luar kantor atau luar rumah, SSH tunnel adalah solusi aman mutlak. Setelah terbiasa, Anda akan mendapatkan akses remote yang sangat aman dan nyaman.
9. FAQ: Pertanyaan yang Sering Muncul tentang Remote Desktop Ubuntu
Q1. Kenapa koneksi remote Ubuntu gagal?
A. Ada banyak kemungkinan, cek poin berikut:
- Alamat IP benar?
- Ubuntu terhubung ke LAN yang sama?
- Firewall (UFW) tidak memblokir?
- Login pakai sesi X.org (untuk RDP)?
- Service xrdp atau VNC sudah aktif?
Periksa status service dengan perintah:
sudo systemctl status xrdp
sudo systemctl status ssh
Q2. Koneksi lambat atau layar patah-patah, apa solusinya?
A. Umumnya karena jaringan lambat atau cara rendering protokol. Coba:
- RDP: pilih “low bandwidth mode” di pengaturan
- VNC: gunakan desktop ringan seperti Xfce
- Hindari aplikasi berat (video/3D) saat remote
- Pakai kabel LAN, bukan Wi-Fi, untuk kestabilan
Q3. Bisakah remote dari Ubuntu ke Windows?
A. Bisa, pakai aplikasi Remmina di Ubuntu untuk konek ke Windows (dengan syarat Windows mendukung RDP server, biasanya edisi Pro ke atas).
Langkah-langkah di Ubuntu:
sudo apt install remmina -y
- Buka Remmina
- Buat koneksi baru (pilih RDP)
- Isi IP dan kredensial Windows
- Klik Connect
Q4. Bisa akses dari luar jaringan rumah/kantor?
A. Harus pakai salah satu:
- VPN (Virtual Private Network)
- SSH tunnel (lihat bab 8)
- Port forwarding router (tidak direkomendasikan kecuali sangat paham keamanan)
VPN atau SSH tunnel jauh lebih aman.
Q5. Bisa konek tanpa ketik password setiap kali?
A. Untuk SSH, pakai public key authentication. Untuk RDP/VNC, bisa disetting auto-login tapi berisiko keamanan—hati-hati!
Q6. Kenapa tidak bisa input Jepang atau key mapping aneh?
A. Umumnya karena IME tidak aktif atau layout keyboard tidak sesuai. Solusi:
- Restart
fcitx
atauibus
- Gunakan
setxkbmap
untuk layout - Cek juga pengaturan GUI di sisi Ubuntu
Q7. Apakah semua solusi ini gratis?
A. Ya, Ubuntu, xrdp, Remmina, VNC—semuanya open source & gratis. Beberapa software VNC viewer (misal RealVNC) punya fitur berbayar, tapi penggunaan dasar gratis.
Q8. Bisa beberapa orang remote Ubuntu bareng?
A. Untuk RDP, 1 user per sesi adalah default. Dengan VNC, beberapa user bisa melihat/mengontrol layar yang sama (cocok untuk pelatihan, kolaborasi, dll).
Q9. Ubuntu masuk sleep/suspend saat remote?
A. Jika Ubuntu tidur, remote akan terputus. Solusi:
- Settings > Power > matikan suspend otomatis
- Atur lewat command:
gsettings set org.gnome.settings-daemon.plugins.power sleep-inactive-ac-type 'nothing'
Q10. Lebih baik RDP atau VNC?
A. Pilih sesuai prioritas:
Prioritas | Rekomendasi |
---|---|
Kenyamanan, kecepatan gambar | RDP |
Remote multi-user | VNC |
Kompabilitas Windows | RDP |
Keamanan ekstra (dengan SSH/VPN) | Dua-duanya aman asal lewat tunnel |
10. Kesimpulan: Remote Desktop di Ubuntu Itu Mudah & Aman
Remote Desktop Ubuntu Bukan Hal yang Sulit
Jika sebelumnya Anda mengira Linux itu sulit atau remote desktop hanya untuk pakar IT, semoga artikel ini membuktikan remote desktop di Ubuntu kini sangat praktis, bahkan untuk pemula.
Mulai Ubuntu 22.04, fitur RDP sudah terintegrasi dan bisa diatur via GUI. Untuk versi lama, xrdp atau VNC tetap mudah digunakan dari Windows.
Pilih Metode Remote yang Sesuai Kebutuhan
Berbagai metode remote desktop tersedia di Ubuntu, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Pilih sesuai lingkungan dan tujuan Anda:
Tujuan | Metode Rekomendasi | Keterangan |
---|---|---|
Remote praktis di rumah/kantor | RDP (standar Ubuntu/xrdp) | Paling mudah & nyaman dari Windows |
Remote aman dari luar jaringan | RDP/VNC + SSH Tunnel | Seluruh lalu lintas terenkripsi |
Remote multi-user/screen sharing | VNC (vino/x11vnc) | Cocok untuk pelatihan/kolaborasi |
Remote CLI/admin server | SSH (terminal) | Paling ringan & aman untuk admin |
Keamanan adalah Hal Utama
Jangan lupa, risiko keamanan selalu ada saat remote desktop, apalagi jika diakses via internet. Gunakan SSH tunnel atau VPN, aktifkan password, dan jangan lupa kunci publik SSH untuk keamanan lebih baik.
Semua Masalah Ada Solusinya
Jika mengalami masalah seperti input Jepang gagal, layar hitam, atau koneksi error—tenang saja, semua sudah ada solusinya di artikel ini. Cek satu per satu dan coba lagi.
Ayo Coba Remote Desktop Ubuntu!
Setelah remote desktop Ubuntu dikonfigurasi, aktivitas sehari-hari Anda akan jauh lebih efisien—baik untuk server rumah, kerja remote, atau pembelajaran.
Bagi yang baru mencoba, mulailah dari RDP di jaringan lokal. Anda akan terkejut betapa mudah dan powerful-nya remote desktop di Ubuntu.
Demikianlah Panduan Lengkap Remote Desktop Ubuntu. Terima kasih telah membaca!