Dalam Linux dan Ubuntu, “mount” berarti proses menghubungkan perangkat penyimpanan ke sistem file.
Misalnya, ketika Anda memasukkan USB flash drive atau hard disk eksternal ke PC, isinya tidak langsung terlihat hanya dengan menyambungkannya. Ubuntu menggunakan proses yang disebut “mount” agar isi penyimpanan dapat diakses pada lokasi tertentu (mount point) seperti /media atau /mnt. Ibaratnya, perangkat penyimpanan adalah “komponen” yang harus dipasang ke “mesin utama” Ubuntu supaya data di dalamnya bisa digunakan. Proses mount ini tidak hanya berlaku untuk media yang dapat dilepas seperti USB, tetapi juga berlaku untuk partisi hard disk internal dan folder bersama di jaringan (network share/NAS).
Hubungan Sistem File dan Perangkat
Di Linux termasuk Ubuntu, semua file dan direktori tersusun secara hierarkis mulai dari “root directory” (/).
Dalam struktur ini, Anda dapat membuat folder kosong sebagai “mount point” untuk menghubungkan perangkat eksternal, sehingga perangkat tersebut seolah-olah sudah ada sejak awal. Sebagai contoh, jika USB drive dimount pada /media/usb, semua isinya akan muncul di bawah direktori tersebut dan dapat diakses atau diedit. Poin penting: Jika perangkat belum dimount, Ubuntu tidak dapat mengakses perangkat tersebut.
Meskipun perangkat dikenali, jika belum dimount, Anda tidak bisa membaca atau menulis file di dalamnya.
Perbedaan Ubuntu dan OS Lain (Windows/Mac)
Di Windows, USB biasanya langsung dikenali sebagai drive D, E, dst secara otomatis. Namun pada Ubuntu, apakah mount otomatis atau tidak tergantung pada pengaturan.
Jika Anda menggunakan GUI (desktop environment), kebanyakan storage akan dimount otomatis. Tapi di server atau jika mengoperasikan lewat terminal, biasanya perlu mount manual. Selain itu, pada Windows Anda jarang perlu memikirkan jenis sistem file (NTFS/FAT32), namun di Ubuntu, pilihan dan opsi mount tergantung sistem file yang digunakan.
Contohnya, untuk mengelola storage NTFS, Anda perlu menginstal paket ntfs-3g. Dengan demikian, “mount” di Ubuntu bukan sekadar koneksi, tapi proses penting untuk mengintegrasikan storage ke dalam sistem file.
Bagian selanjutnya akan membahas langkah-langkah dan contoh konfigurasi mount secara detail.
2. [Manual] Cara Mount Storage di Ubuntu
Dasar Penggunaan dan Sintaks Perintah mount
Untuk mount perangkat penyimpanan secara manual di Ubuntu, gunakan perintah mount.
Sintaks dasarnya sederhana namun sangat fleksibel:
sudo mount [opsi] path_perangkat mount_point
Contoh, untuk mount USB (/dev/sdb1) ke direktori /mnt/usb:
sudo mount /dev/sdb1 /mnt/usb
Setelah dijalankan, file di USB akan muncul di dalam direktori /mnt/usb dan bisa diakses. Catatan: Proses mount memerlukan hak akses root, jadi gunakan sudo.
Membuat dan Mengelola Mount Point
Mount point adalah “folder kosong” tempat isi perangkat diekstrak.
Folder ini perlu dibuat terlebih dahulu:
sudo mkdir -p /mnt/usb
Opsi -p akan otomatis membuat direktori induk jika belum ada.
Umumnya, /mnt atau /media digunakan untuk mount manual, namun Anda bebas menentukan direktori lain. Setelah proses mount selesai, isi perangkat akan terlihat di mount point. Jika di-unmount (umount), folder tersebut akan kosong lagi.
Cara Cek Nama Perangkat dan UUID
Untuk mount, Anda perlu mengetahui nama perangkat (misal: /dev/sdb1). Gunakan perintah berikut:
lsblk
lsblk menampilkan daftar block device yang terhubung (HDD, SSD, USB, dsb) dan status mount-nya. Untuk cek UUID:
sudo blkid
blkid menampilkan UUID dan tipe sistem file (ext4, ntfs, fat32, dsb). UUID ini penting untuk pengaturan mount otomatis di fstab.
Langkah Unmount (umount)
Untuk melepas perangkat yang sudah dimount, gunakan:
sudo umount /mnt/usb
Atau langsung dengan nama perangkat:
sudo umount /dev/sdb1
Jika perangkat dilepas tanpa unmount, data bisa rusak. Sebaiknya selalu lakukan umount sebelum melepas perangkat.
Cara Cek Nama Perangkat dan UUID
Untuk melakukan mount, Anda perlu mengetahui nama perangkat (misal: /dev/sdb1).
Gunakan perintah berikut untuk melihat daftar perangkat penyimpanan yang terhubung:
lsblk
Perintah lsblk akan menampilkan semua perangkat block (HDD, SSD, USB, dsb.) beserta ukuran dan status mount-nya. Jika ingin mengetahui UUID dari perangkat, gunakan:
sudo blkid
Perintah blkid akan menampilkan UUID dan tipe sistem file (ext4, ntfs, fat32, dll). UUID ini sangat penting untuk pengaturan mount otomatis di fstab.
Langkah Unmount (umount)
Untuk melepaskan perangkat yang telah dimount, gunakan perintah:
sudo umount /mnt/usb
Atau bisa juga langsung dengan nama perangkatnya:
sudo umount /dev/sdb1
Jangan cabut perangkat secara fisik sebelum melakukan unmount, karena dapat menyebabkan kerusakan data. Sebaiknya selalu lakukan umount sebelum melepas perangkat USB atau storage lainnya.
3. [Otomatis] Cara Mount Otomatis Saat Booting (fstab)
Apa Itu /etc/fstab? Fungsi dan Cara Kerja
Jika Anda ingin perangkat dimount secara otomatis setiap kali Ubuntu dinyalakan, gunakan file konfigurasi /etc/fstab.
File ini adalah file konfigurasi mount yang dibaca saat sistem booting, sehingga perangkat yang tercantum di sini akan dimount secara otomatis. Sebagai contoh, jika Anda memiliki storage eksternal atau partisi tambahan yang ingin dimount tanpa harus manual setiap kali boot, cukup tambahkan pengaturannya ke fstab. Namun, hati-hati: kesalahan penulisan di fstab bisa menyebabkan Ubuntu gagal booting. Selalu pastikan backup sebelum mengedit.
Pengaturan dengan UUID: Lebih Aman dan Stabil
Di fstab, Anda dapat menentukan perangkat berdasarkan nama (misal: /dev/sdb1), tapi lebih disarankan pakai UUID (Universally Unique Identifier).
Alasannya, urutan USB port bisa berubah sehingga nama perangkat bisa berbeda-beda, sedangkan UUID tetap sama. Langkah pertama, cek UUID perangkat:
sudo blkid
Contoh hasil output:
/dev/sdb1: UUID="1234-ABCD" TYPE="vfat"
Kemudian, tambahkan baris berikut pada /etc/fstab:
UUID=1234-ABCD /mnt/usb vfat defaults 0 0
Arti masing-masing kolom:
Kolom
Penjelasan
UUID=…
Identifier unik perangkat storage
/mnt/usb
Mount point (lokasi pada sistem)
vfat
Jenis file system (misal: FAT)
defaults
Opsi mount standar
0 0
Opsi backup & pengecekan fsck
Tips Aman Mengedit fstab
Kesalahan pada penulisan fstab bisa membuat Ubuntu gagal boot.
Agar aman, ikuti langkah berikut:
Selalu backup sebelum edit:sudo cp /etc/fstab /etc/fstab.bak
Pastikan mount point sudah ada: Jika belum ada, buat dengan sudo mkdir -p /mnt/usb
Uji konfigurasi sebelum reboot: Jalankan sudo mount -a untuk menguji semua baris fstab sekaligus. Jika tidak ada error, artinya konfigurasi sudah benar.
Backup & Restore: Antisipasi Error fstab
Jika terjadi kesalahan penulisan di fstab dan sistem gagal boot, Anda harus masuk ke mode recovery untuk memperbaikinya.
Oleh karena itu, backup dan pengujian konfigurasi sangat penting. Untuk editing file, nano direkomendasikan bagi pemula:
sudo nano /etc/fstab
Simpan dengan Ctrl + O dan keluar dengan Ctrl + X.
4. Cara Mount USB Flash Drive dan Hard Disk Eksternal di Ubuntu
Perbedaan FAT32, exFAT, dan NTFS serta Cara Penanganannya
Saat memasang USB flash drive atau hard disk eksternal ke Ubuntu, sangat penting untuk mengetahui jenis file system yang digunakan.
Berikut adalah tiga jenis file system yang umum ditemui:
Sistem File
Karakteristik
Dukungan di Ubuntu
FAT32
Dapat dibaca oleh hampir semua OS
Didukung secara default
exFAT
Mendukung file berukuran besar, kompatibilitas tinggi
Ubuntu 20.04 ke atas mendukung secara default, versi lama butuh exfat-fuse
NTFS
Standar di Windows
Bisa dibaca secara default, menulis perlu ntfs-3g
Untuk mengelola USB berformat NTFS secara penuh, install ntfs-3g dengan perintah berikut:
sudo apt update
sudo apt install ntfs-3g
Langkah Mengecek Perangkat dan Proses Mount Manual
Setelah menghubungkan USB, cek nama perangkat dengan:
lsblk
Contoh hasil:
sdb 8:16 1 16G 0 disk
└─sdb1 8:17 1 16G 0 part /mnt/usb
Dalam contoh di atas, /dev/sdb1 adalah partisi yang akan dimount. Buat mount point (jika belum ada):
sudo mkdir -p /mnt/usb
Kemudian mount dengan:
sudo mount /dev/sdb1 /mnt/usb
Isi file USB akan muncul di /mnt/usb dan bisa diakses seperti biasa.
Solusi Jika USB Tidak Ter-mount Otomatis
Di lingkungan desktop Ubuntu (GNOME, dll.), biasanya USB akan mount otomatis.
Namun pada server atau beberapa pengaturan tertentu, fitur auto-mount kadang tidak berjalan. Coba solusi berikut:
Coba sambungkan ulang dengan file manager (untuk desktop environment)
Gunakan perintah udisksctl:
udisksctl mount -b /dev/sdb1
Cek log dengan dmesg:
dmesg | tail
Jika log tidak muncul (“new USB device” dsb.), kemungkinan ada masalah pada koneksi fisik atau kabel.
Cara Melepaskan USB dengan Aman (umount)
Jangan langsung cabut USB yang masih dimount, karena berisiko data rusak.
Selalu unmount dulu:
sudo umount /mnt/usb
Atau bisa juga dengan nama perangkat:
sudo umount /dev/sdb1
Setelah sukses, baru perangkat dapat dicabut dengan aman.
5. Cara Mount Network Drive (NAS) di Ubuntu
Langkah Mount Folder Sharing Windows (SMB/CIFS)
Di Ubuntu, Anda dapat mount folder sharing dari Windows atau NAS (protokol SMB/CIFS) sehingga bisa diakses layaknya folder lokal. Pertama, instal paket yang dibutuhkan:
sudo apt update
sudo apt install cifs-utils
Buat mount point:
sudo mkdir -p /mnt/share
Mount dengan perintah:
sudo mount -t cifs //192.168.1.100/share /mnt/share -o username=nama_user,password=password,iocharset=utf8
Keterangan:
//192.168.1.100/share : IP NAS atau Windows dan nama folder share
/mnt/share : Mount point di lokal
-o : Opsi user, password, charset (penting untuk nama file berbahasa Jepang/asing)
*Jika tidak ingin password tampil di command line, lihat bagian “Cara aman mengelola kredensial” di bawah.
Konfigurasi dan Mount NFS Share
NFS (Network File System) adalah protokol berbagi file yang cocok untuk antar Linux.
Instal paket klien:
sudo apt install nfs-common
Buat mount point:
sudo mkdir -p /mnt/nfs
Mount NFS share:
sudo mount -t nfs 192.168.1.200:/export/share /mnt/nfs
Untuk mount otomatis saat boot, tambahkan ke /etc/fstab:
Q4. Bagaimana melihat daftar perangkat yang sedang di-mount?
A. Gunakan perintah berikut untuk melihat semua perangkat yang sedang di-mount:
mount | column -t
Atau, tampilkan info lebih ringkas:
lsblk -f
Q5. Mengapa tidak bisa unmount karena “target is busy”?
A. Error ini artinya perangkat masih digunakan proses lain.
Solusi:
lsof /mnt/usb
atau
sudo fuser -km /mnt/usb
Setelah proses dihentikan, ulangi perintah umount.
9. Kesimpulan
Operasi mount di Ubuntu adalah dasar penting untuk mengelola storage lokal maupun network share.
Artikel ini membahas mulai dari konsep mount, cara manual maupun otomatis, troubleshooting, hingga FAQ agar mudah dipahami pemula. Berikut poin-poin utama yang perlu diingat:
🔹 Dasar Mount di Ubuntu
Mount artinya menghubungkan perangkat ke sistem file agar bisa diakses
Berbeda dengan Windows, di Ubuntu seringkali butuh mount manual (terutama server/terminal)
🔹 Cara Mount Manual
Gunakan perintah mount ke direktori yang diinginkan
Cek nama perangkat dengan lsblk atau blkid
Lepas perangkat dengan umount sebelum dicabut
🔹 Mount Otomatis dengan fstab
Edit /etc/fstab untuk mount otomatis saat boot
Disarankan gunakan UUID untuk stabilitas
Selalu backup sebelum edit dan cek dengan mount -a
🔹 Network Share & Error Handling
Untuk SMB/NFS, gunakan cifs-utils atau nfs-common
Atasi error umum dengan cek log (dmesg, journalctl) dan gunakan FAQ di atas
Dengan pengetahuan dan contoh perintah di artikel ini, Anda dapat mengelola storage di Ubuntu secara fleksibel, baik untuk kebutuhan harian, server, maupun integrasi NAS. Semoga panduan ini membantu Anda dalam menggunakan Ubuntu dengan lebih nyaman dan efisien!