Ubuntu Touch: OS Smartphone Open Source Sebagai Alternatif Android untuk Privasi dan Kebebasan Digital

目次

1. Apa itu Ubuntu Touch? OS Smartphone Bebas sebagai Alternatif Android

Ada Pilihan “Lepas dari Google” Juga untuk Smartphone

Berbicara tentang smartphone, saat ini sebagian besar pengguna menggunakan Android atau iOS. Namun, belakangan ini semakin banyak pengguna yang menginginkan perlindungan privasi dan hidup tanpa bergantung pada layanan Google. Sebagai jawabannya, Ubuntu Touch, sebuah OS open source untuk perangkat mobile, mulai menarik perhatian.

Ubuntu Touch adalah OS smartphone yang dikembangkan berdasarkan Ubuntu—salah satu distribusi Linux—dan dinilai sebagai alternatif bebas untuk Android.

Apa itu Ubuntu Touch? Latar Belakang Kelahirannya

Pada awalnya, Ubuntu Touch dikembangkan oleh Canonical sebagai bagian dari konsep “konvergensi smartphone dan PC”. Diumumkan pada tahun 2013 sebagai OS independen yang bisa berjalan di smartphone maupun PC, namun pengembangannya sempat dihentikan pada 2017. Setelah itu, komunitas UBports mengambil alih proyek ini dan terus mengembangkannya hingga sekarang.

Ubuntu Touch merupakan salah satu contoh proyek yang tumbuh melalui komunitas global relawan, bukan perusahaan, dan menjadi representasi nyata semangat open source.

Kenapa Ubuntu Touch Dibutuhkan Sekarang?

Memasuki tahun 2020-an, kekhawatiran terhadap perlindungan data pribadi dan pengawasan digital semakin meningkat. Pada perangkat Android, akun Google adalah wajib, dan banyak aplikasi merekam atau mengumpulkan riwayat aktivitas pengguna. Sebaliknya, Ubuntu Touch tidak bergantung pada layanan raksasa seperti Google atau Apple, serta dirancang agar data dan aktivitas pengguna tetap berada di perangkat.

Selain itu, berbeda dengan model distribusi aplikasi terpusat seperti Google Play atau App Store, Ubuntu Touch menggunakan OpenStore sebagai platform distribusi aplikasi yang independen. Dengan demikian, siapa pun dapat mengembangkan dan menggunakan perangkat lunak secara bebas tanpa khawatir terhadap sensor atau regulasi berlebih.

Pengetahuan Dasar Sebelum Menggunakan

Dibandingkan OS smartphone mainstream, Ubuntu Touch belum sepenuhnya “siap pakai untuk semua orang”. Dukungan perangkat masih terbatas, dan beberapa fitur (khususnya panggilan atau SMS di operator Jepang) mungkin memiliki keterbatasan. Maka, literasi teknis tertentu dibutuhkan untuk instalasi dan penggunaan.

Namun, hal tersebut diimbangi dengan kebebasan dan transparansi yang sangat tinggi, sehingga Ubuntu Touch sangat menarik bagi developer, pengguna yang mengutamakan keamanan, dan mereka yang ingin mengejar digital life yang lebih bebas.

年収訴求

2. Ringkasan & Latar Belakang Pengembangan Ubuntu Touch

Dari Canonical ke UBports: Perjalanan Proyek

Pada awalnya, Ubuntu Touch dikembangkan oleh Canonical, pengembang utama distribusi Linux “Ubuntu”. Pada tahun 2013, proyek “Ubuntu Edge”—yang mengusung konsep penyatuan smartphone dan desktop—juga diumumkan, namun gagal secara komersial karena kendala pendanaan. Akhirnya, Canonical mundur dari pengembangan Ubuntu Touch pada tahun 2017.

Setelah itu, UBports, komunitas relawan, mengambil alih pengembangan dan pemeliharaan Ubuntu Touch. Kini, yayasan UBports secara resmi menjadi badan utama yang melakukan update berkala dan memperluas dukungan perangkat.

Struktur Pengembangan dan Komunitas UBports

UBports bukanlah organisasi perusahaan, melainkan komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang dan pengguna di seluruh dunia. Siapa pun bisa ikut berkontribusi, dengan kode sumber terbuka di GitHub, meeting developer reguler, dan dukungan melalui Telegram atau forum. Transparansi dan partisipasi merupakan ciri utama komunitas ini.

Pembaruan OTA (Over-The-Air) juga rutin diberikan, termasuk patch keamanan, peningkatan fitur, dan dukungan perangkat baru. Karena dikembangkan tanpa motif komersial, fokus utama tetap pada kebebasan dan privasi pengguna—itulah alasan banyak pengguna mendukung Ubuntu Touch.

Keunggulan Berbasis Ubuntu

Ubuntu Touch dibangun di atas Ubuntu 20.04 LTS (Long Term Support). Dengan demikian, kestabilan OS dijamin, serta patch keamanan dan update kernel terus diberikan dalam jangka panjang.

Basis LTS memungkinkan stabilitas dan update berkelanjutan, sehingga pengguna bisa merasa lebih aman untuk penggunaan jangka panjang dibandingkan OS lain.

Mengapa Ubuntu Touch Tetap Dibutuhkan Saat Ini

Saat Android dan iOS mendominasi pasar, Ubuntu Touch mungkin terlihat sebagai “niche”. Namun, alasan proyek ini terus berjalan sangat jelas: masih banyak pengguna yang benar-benar mengutamakan privasi dan kontrol atas perangkat mereka.

Bagi pengguna yang merasa tidak nyaman dengan fitur terbatas atau pengumpulan data pribadi tanpa disadari oleh perusahaan, Ubuntu Touch menawarkan lingkungan smartphone yang sepenuhnya dapat dikelola sendiri. Inilah salah satu pilihan langka yang ada saat ini.

3. Fitur dan Keunggulan Ubuntu Touch

OS Smartphone Open Source Sepenuhnya, Menjaga Privasi Pengguna

Fitur paling menonjol dari Ubuntu Touch adalah prioritas tertinggi pada privasi pengguna. Berbeda dengan smartphone Google atau Apple, Ubuntu Touch secara tegas tidak mengumpulkan riwayat aktivitas atau data pribadi pengguna. Tidak ada kebutuhan akun Google saat pengaturan awal, juga tidak ada sinkronisasi otomatis ke cloud atau pelacakan iklan.

Dengan demikian, Ubuntu Touch menjadi solusi menarik bagi mereka yang ingin “mengambil kembali kendali atas smartphone” mereka di era pengawasan digital.

Antarmuka Pengguna Intuitif dan Indah “Lomiri”

Ubuntu Touch menggunakan antarmuka unik bernama Lomiri (sebelumnya: Unity8). Antarmuka ini dirancang responsif untuk smartphone dan PC, serta mengedepankan gesture yang ringan dan intuitif.

  • Pergantian aplikasi dengan swipe dari tepi layar
  • Mudah untuk multitasking
  • Layout yang menyerupai desktop

Semua fitur ini menghadirkan pengalaman penggunaan yang baru dan efisien, berbeda dengan Android maupun iOS.

Toko Aplikasi Mandiri “OpenStore”

Ubuntu Touch tidak memakai toko aplikasi terpusat seperti Google Play, melainkan memiliki OpenStore yang dikelola komunitas. Banyak aplikasi di sini bebas iklan dan pelacak, dan siapa pun bisa mengembangkan serta membagikan aplikasinya sendiri.

Saat ini, Snap dan Flatpak belum didukung, namun aplikasi Ubuntu Touch tersedia dalam format .click tersendiri, serta setiap aplikasi dijalankan dalam lingkungan sandbox, meningkatkan keamanan.

Bisa Menjalankan Aplikasi Android dengan Waydroid

Dengan Waydroid (sebelumnya Anbox), Ubuntu Touch juga dapat menjalankan aplikasi Android. Waydroid membangun lingkungan virtual Android di atas Ubuntu Touch, dan beberapa aplikasi seperti LINE atau YouTube sudah diuji bisa berjalan.

Tentunya, tidak semua aplikasi kompatibel penuh, namun bagi yang hanya butuh beberapa aplikasi Android dasar, fitur ini sangat bermanfaat.

Stabilitas Tinggi Berbasis Ubuntu LTS

Ubuntu Touch dibangun di atas Ubuntu 20.04 LTS (Long Term Support), sehingga kestabilan dan patch keamanan dijamin dalam jangka waktu panjang.

Basis LTS juga menjadi alasan utama mengapa OS ini cocok untuk penggunaan jangka panjang, baik untuk server maupun perangkat bisnis.

4. Perbedaan Ubuntu Touch dengan Android & iOS

Filosofi Perangkat Lunak yang Berbeda Secara Fundamental

Perbedaan antara Android/iOS dan Ubuntu Touch bukan hanya pada antarmuka atau cara pengoperasian. Yang paling mendasar adalah filosofi dan prinsip pengembangan perangkat lunak.

Android dan iOS dikembangkan oleh raksasa IT—Google dan Apple—dan pengguna harus masuk ke dalam ekosistem mereka. Distribusi aplikasi, update OS, backup, tampilan iklan, serta pengelolaan data seluruhnya diatur oleh perusahaan.

Sebaliknya, Ubuntu Touch berlandaskan prinsip open source, memberikan kebebasan dan transparansi maksimal kepada pengguna. Dioperasikan oleh komunitas nirlaba UBports, kode sumber bisa dilihat dan dimodifikasi siapa saja. Arah pengembangan sering kali diputuskan secara partisipatif, selalu mengutamakan pilihan pengguna, bukan keuntungan perusahaan.

Perbedaan Distribusi Aplikasi dan Tingkat Kebebasan

Pada Android, aplikasi didapat dari Google Play. Pada iOS, dari App Store. Kedua marketplace ini memang aman, namun sekaligus penuh sensor dan pembatasan dari perusahaan, sehingga kebebasan pengguna juga terbatas.

Di Ubuntu Touch, ada OpenStore—toko aplikasi independen di mana siapa saja bebas mempublikasikan aplikasi. Hampir tidak ada aplikasi yang memuat iklan atau pelacak, dan banyak aplikasi mencerminkan visi dan nilai pengembangnya. Jika perlu, instalasi aplikasi secara manual (sideloading) juga mudah dilakukan, menambah kebebasan bagi pengguna.

Update Sistem & Kontrol Kepemilikan

Banyak perangkat Android/iOS bergantung pada kebijakan produsen untuk menerima update OS. Tidak sedikit smartphone lama yang sudah tidak mendapat patch keamanan.

Ubuntu Touch memungkinkan pengguna sendiri yang memutuskan kapan akan melakukan update (selama perangkat didukung), sehingga pengguna bisa tetap mendapatkan fitur terbaru dan patch keamanan kapan saja. Update disediakan oleh UBports via OTA (Over-The-Air), dan tidak perlu khawatir dukungan dihentikan karena alasan bisnis.

Bahkan, unlock bootloader dan modifikasi kernel diizinkan, sehingga pengguna teknis bisa melakukan kustomisasi tingkat sistem dengan sangat fleksibel.

Pendekatan Berbeda Terhadap Data & Privasi

Android dan iOS menawarkan sinkronisasi cloud dan asisten suara, tetapi di balik itu terjadi pengumpulan data pribadi berskala besar. Ketergantungan pada Google atau Apple sering kali berarti menukar kemudahan dengan privasi.

Ubuntu Touch justru sebaliknya. Data disimpan secara lokal, komunikasi eksternal sangat minimal. Tidak perlu membuat akun saat pengaturan awal, dan tidak ada fitur sinkronisasi cloud default. Bagi yang ingin mengelola semua data sendiri, ini adalah OS yang sempurna.

5. Perangkat yang Didukung dan Cara Memilihnya

Perhatikan: Tidak Semua Smartphone Mendukung Ubuntu Touch

Ubuntu Touch tidak bisa diinstal secara mudah di semua smartphone seperti Android atau iOS. Untuk menginstal Ubuntu Touch, Anda harus memilih perangkat yang didukung (supported device).

Ini karena Ubuntu Touch melakukan optimasi khusus untuk setiap perangkat dan menyesuaikan driver serta pengaturan hardware secara individual. Daftar dukungan perangkat selalu diperbarui, jadi pastikan cek daftar perangkat terbaru di situs resmi UBports sebelum instalasi.

Perangkat Resmi Didukung: Pilihan Terbaik untuk Stabilitas

UBports mempublikasikan daftar “perangkat resmi didukung” yang telah diuji stabil untuk fitur utama seperti telepon, SMS, Wi-Fi, dan kamera. Beberapa perangkat populer tahun 2024 antara lain:

  • Google Pixel 3a
    Stabilitas tinggi dan kualitas kamera bagus. Pilihan populer untuk porting.
  • Volla Phone / Volla Phone X
    Tersedia versi dengan Ubuntu Touch pre-installed. Cocok untuk pemula.
  • Fairphone 4
    Smartphone ramah lingkungan. Mudah diperbaiki dan diganti komponen.
  • PinePhone
    Smartphone eksperimental khusus Linux. Cocok untuk teknisi.

Perangkat-perangkat ini mendapatkan update OTA dan cocok untuk penggunaan jangka panjang.

Perangkat dengan Dukungan Komunitas: Lebih Fleksibel, tapi Perlu Hati-hati

Ada juga banyak perangkat dengan status “ported” atau “in testing”, yaitu Ubuntu Touch yang dipindahkan ke perangkat oleh relawan di luar UBports. Beberapa fitur mungkin terbatas atau kurang stabil.

Contohnya, ada perangkat yang kameranya berfungsi tapi tidak bisa merekam video, atau data seluler lancar tapi VoLTE belum didukung. Jika Anda ingin memakai untuk kebutuhan sehari-hari, pastikan riset dan cek kompatibilitas perangkat terlebih dahulu.

Model yang Direkomendasikan untuk Pemula: Volla Phone dan Pixel 3a

Bagi Anda yang baru mencoba Ubuntu Touch, Volla Phone dan Pixel 3a sangat direkomendasikan.

  • Volla Phone dijual dengan Ubuntu Touch yang sudah pre-installed, sehingga bisa langsung digunakan tanpa pengaturan rumit.
  • Pixel 3a buatan Google, memiliki banyak driver dan dukungan komunitas, serta jadi prioritas UBports.

Kedua model ini cukup mudah didapatkan di Indonesia dan banyak informasi troubleshooting tersedia di internet, sehingga aman untuk dicoba oleh pemula.

Ringkasan Cara Memilih Perangkat yang Tepat

Saat memulai Ubuntu Touch, perhatikan poin-poin berikut saat memilih perangkat:

  • Terdaftar di situs resmi UBports
  • Fitur dasar seperti telepon, SMS, kamera, Wi-Fi berjalan stabil
  • Mendukung band jaringan yang digunakan di Indonesia
  • Dukungan fitur tambahan seperti Waydroid

Jika membeli perangkat bekas, pastikan bootloader bisa di-unlock sebelum membeli.

6. Cara Menginstal Ubuntu Touch

Instalasi Ternyata Lebih Mudah dari Perkiraan? Manfaatkan UBports Installer

Bagi yang belum terbiasa dengan instalasi custom ROM Android atau Linux, proses instalasi Ubuntu Touch mungkin terlihat sulit. Namun sekarang sudah tersedia alat instalasi resmi “UBports Installer” yang membuat proses instalasi lebih mudah dan ramah bagi pemula.

UBports Installer mendukung Windows, macOS, dan Linux, serta memiliki antarmuka GUI yang sangat mudah dipahami. Secara umum, langkahnya adalah “buka installer → pilih perangkat → ikuti petunjuk koneksi dan operasi”.

Persiapan Sebelum Instalasi: Poin Penting yang Harus Diperhatikan

Ada beberapa persiapan penting sebelum menginstal Ubuntu Touch. Jika diabaikan, instalasi bisa gagal atau perangkat bisa “brick”.

Yang harus dipersiapkan:

  1. Cek perangkat yang didukung
    Pastikan perangkat Anda terdaftar di daftar resmi UBports atau sudah ada testimoni kompatibilitas.
  2. Backup data penting
    Instalasi Ubuntu Touch akan menghapus data. Backup foto, kontak, dan data penting lainnya sebelum melanjutkan.
  3. Unlock bootloader
    Sebagian besar perangkat Android perlu bootloader di-unlock (OEM Unlock) sebelum instalasi Ubuntu Touch. Cara unlock berbeda-beda tergantung perangkat.
  4. Aktifkan USB Debugging
    Aktifkan “USB debugging” dari menu pengembang agar perangkat bisa terhubung dengan komputer.

Langkah Instalasi dengan UBports Installer

Berikut langkah-langkah umumnya (detail bisa dicek di situs resmi):

  1. Download & instal UBports Installer dari situs resmi
    👉 https://ubports.com/installer
  2. Buka UBports Installer di komputer dan sambungkan smartphone via USB
    (*Pastikan USB debugging aktif)
  3. Perangkat akan terdeteksi otomatis atau pilih secara manual
    → Pilih versi (stable/devel)
  4. Ikuti instruksi di layar untuk operasi pada perangkat (mode recovery, dsb)
  5. Jika berhasil, Ubuntu Touch akan otomatis boot!

Dengan mengikuti langkah di installer, Anda bisa instal Ubuntu Touch tanpa perlu perintah command line.

Pengaturan Awal Setelah Instalasi

Setelah Ubuntu Touch aktif, lakukan pengaturan bahasa, sambungan Wi-Fi, dan pengaturan akun (jika diperlukan). Tidak perlu akun Google, sehingga proses setting lebih sederhana.

Selanjutnya, install aplikasi yang dibutuhkan dari OpenStore dan cek pembaruan sistem agar perangkat selalu aman dan up-to-date.

Masalah Umum Saat Instalasi dan Solusinya

MasalahPenyebabSolusi
Installer tidak mendeteksi perangkatUSB debugging belum aktif, driver belum terinstalCek pengaturan USB, reinstall driver
Proses terhenti, perangkat restart terus-menerusBootloader belum unlock, ROM rusakLakukan factory reset, ulangi instalasi
SIM tidak terdeteksi setelah boot Ubuntu TouchJaringan tidak kompatibel, VoLTE belum didukungCoba SIM operator lain atau gunakan aplikasi telepon via Waydroid

7. Cara Mengatur Lingkungan Bahasa Jepang di Ubuntu Touch

Apakah Ubuntu Touch Mendukung Bahasa Jepang?

Ubuntu Touch adalah OS open source yang mendukung banyak bahasa secara default, termasuk dukungan tampilan bahasa Jepang secara standar. Setelah instalasi, Anda bisa memilih “Bahasa Jepang” sebagai bahasa sistem di layar pengaturan awal.

Namun, input bahasa Jepang (IME) belum didukung penuh secara default. Untuk mengetik bahasa Jepang dengan nyaman, perlu beberapa pengaturan tambahan atau instalasi aplikasi khusus.

Cara Mengatur Tampilan Bahasa Jepang

Setelah menginstal Ubuntu Touch, Anda dapat mengubah tampilan menjadi bahasa Jepang dengan langkah berikut:

  1. Buka aplikasi “Pengaturan”
  2. Pilih “Language & Text” (Bahasa & Teks)
  3. Pilih “Language” (Bahasa) dan pilih “日本語” (Bahasa Jepang)
  4. Setelah restart atau logout, tampilan akan berubah ke bahasa Jepang

Dengan pengaturan ini, antarmuka sistem dan aplikasi utama akan tampil dalam bahasa Jepang. Namun, beberapa aplikasi pihak ketiga mungkin tetap dalam bahasa Inggris.

Cara Mengaktifkan Input Bahasa Jepang (Instalasi Mozc)

Saat ini, IME resmi untuk input bahasa Jepang di Ubuntu Touch belum tersedia secara default, sehingga metode paling umum adalah menginstal Mozc (versi open source Google Japanese Input), namun prosesnya agak teknis dan cocok untuk pengguna tingkat lanjut.

Saat ini ada dua metode utama untuk input bahasa Jepang:

① Menggunakan Waydroid untuk Memakai IME Android

Dengan menginstal Waydroid (lingkungan virtual Android) di Ubuntu Touch, Anda bisa menggunakan aplikasi IME Jepang untuk Android (misal Google Japanese Input, Simeji, dll).

  • Kelebihan: Pengaturan relatif mudah, bisa digunakan di seluruh aplikasi Android
  • Kekurangan: Tidak bisa digunakan di aplikasi native Ubuntu Touch
② Menggunakan Mozc di Libertine Container (Eksperimen)

Anda bisa menjalankan Mozc untuk Ubuntu melalui Libertine Container (kontainer aplikasi desktop). Namun, pengaturannya cukup teknis dan kadang kurang stabil.

  • Buat kontainer Libertine (bisa diatur melalui Pengaturan → Developer Settings)
  • Install paket Mozc melalui terminal (CLI)
  • Uji input di aplikasi teks dalam kontainer

Metode ini masih bersifat eksperimental dan mungkin belum cocok untuk penggunaan harian.

Kompatibilitas dengan Operator Seluler di Jepang

Karena Ubuntu Touch dikembangkan dengan standar Eropa dan Amerika, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat digunakan dengan operator seluler Jepang:

  • Pastikan perangkat sudah unlock SIM
  • Jaringan docomo umumnya stabil, sedangkan SoftBank dan au kadang tidak mendukung VoLTE
  • Pengaturan APN (Access Point Name) perlu dilakukan secara manual

Anda bisa menambahkan pengaturan APN dari menu “Pengaturan Seluler”. Jika tidak otomatis, cek situs resmi operator untuk detail APN.

Ringkasan Pengaturan Bahasa Jepang

FiturStatusKeterangan
Tampilan Bahasa JepangDidukung standar, cukup ubah di pengaturan
Input Bahasa JepangBisa dengan Waydroid/Mozc, belum ada dukungan resmi penuh
Koneksi Seluler○ (docomo)Butuh setting APN manual, VoLTE tidak selalu didukung

Walaupun belum sepenuhnya sempurna, dengan sedikit penyesuaian Ubuntu Touch cukup layak untuk penggunaan harian dalam bahasa Jepang.
Selanjutnya, apakah ingin lanjut ke bagian 8 “Pengalaman Penggunaan & Keterbatasan”?

8. Pengalaman Penggunaan dan Keterbatasan Ubuntu Touch

Kinerja Fitur Dasar Sangat Bergantung pada Perangkat

Ubuntu Touch menyediakan semua fungsi dasar smartphone yang dibutuhkan sehari-hari (telepon, SMS, Wi-Fi, browsing web, dll), dan pengalaman penggunaan sangat stabil jika memakai perangkat yang secara resmi didukung.

Contohnya, pada perangkat rekomendasi seperti Pixel 3a atau Volla Phone, pengalaman pengguna biasanya seperti berikut:

  • Panggilan & SMS: Berfungsi tanpa masalah
  • Data seluler: Berjalan lancar setelah setting APN
  • Wi-Fi & Bluetooth: Umumnya stabil
  • Kamera: Bisa mengambil foto, tetapi rekam video kadang belum didukung
  • GPS: Akurasi bervariasi tergantung perangkat
  • Aplikasi: OpenStore berjalan lancar

Namun, ada banyak variasi tergantung model perangkat. Selalu cek laporan kompatibilitas untuk perangkat Anda di situs resmi UBports atau forum sebelum memutuskan instalasi.

Beberapa Kekurangan Dibanding Android/iOS

Karena Ubuntu Touch dikembangkan oleh komunitas, fitur dan cakupan fungsi belum sematang OS komersial seperti Android/iOS.

Beberapa batasan yang umum dijumpai:

  • Banyak perangkat belum mendukung rekam video atau HDR pada kamera
  • Aplikasi komersial seperti Google Maps, LINE tidak dapat langsung digunakan (bisa dengan Waydroid)
  • Pilihan aplikasi di OpenStore masih sedikit dan fungsinya relatif sederhana
  • Optimalisasi baterai dan manajemen daya masih kurang
  • Notifikasi kadang tidak stabil di beberapa aplikasi

Karena itu, Ubuntu Touch lebih tepat disebut sebagai “OS smartphone dengan filosofi berbeda” daripada sekadar alternatif Android/iOS.

Waydroid Memperluas Kegunaan

Salah satu solusi untuk membatasi fungsi di atas adalah Waydroid (lingkungan emulasi Android). Dengan Waydroid, Anda bisa menjalankan aplikasi Android dalam Ubuntu Touch, contohnya:

  • Kirim/terima pesan lewat LINE atau Messenger
  • Pakai Google Maps atau YouTube
  • Gunakan IME Jepang Android

Namun, ada beberapa keterbatasan Waydroid:

  • Tidak semua file bisa di-share langsung antara Ubuntu Touch dan Android
  • Karena belum ada hardware acceleration, aplikasi berat bisa berjalan tidak stabil
  • Tidak semua perangkat bisa menjalankan Waydroid (umumnya didukung Pixel 3a, dsb)

Tentang Baterai dan Performa

Untuk konsumsi baterai, Ubuntu Touch umumnya sedikit lebih boros dibanding Android. Ini karena belum ada optimasi perangkat keras langsung dengan pabrikan, dan manajemen daya latar belakang belum sempurna.

Namun, dengan pola pemakaian yang ringan (browsing, SNS), baterai tetap bisa bertahan untuk penggunaan sehari-hari, dan banyak pengguna merasa tidak ada masalah berarti.

Rangkuman Pengalaman Penggunaan

FiturPenilaianKomentar
Panggilan & SMSTidak masalah di perangkat resmi
Data SelulerBisa digunakan setelah setting APN
KameraFoto ok, video perlu diuji
Input JepangBisa lewat Waydroid/Mozc
Daya tahan bateraiSedikit lebih boros dari Android, masih cukup untuk harian
Jumlah aplikasiCukup untuk dasar, selebihnya bisa pakai Waydroid
KeamananOpen source, tanpa pelacakan

Meski belum sempurna, Ubuntu Touch kini mulai menjadi opsi nyata bagi pengguna yang mengutamakan kebebasan dan transparansi smartphone.
Selanjutnya, apakah ingin dilanjutkan ke bagian 9 “Masa Depan Ubuntu Touch & Komunitas”?

9. Masa Depan Ubuntu Touch & Komunitasnya

Evolusi Berkelanjutan lewat OTA Update

Ubuntu Touch tidak mengadopsi sistem upgrade besar layaknya OS komersial, namun menyediakan update sistem rutin berbasis OTA (Over-The-Air). Hingga tahun 2025, OTA versi 4x sudah dirilis, dengan siklus update sekitar 1–2 bulan sekali.

Isi update biasanya meliputi:

  • Penambahan dukungan perangkat baru (misal Pixel, Volla, dll)
  • Pembaruan keamanan
  • Peningkatan & perbaikan UI Lomiri
  • Peningkatan kompatibilitas Waydroid
  • Perbaikan fitur & manajemen OpenStore

Tanpa insentif komersial pun, Ubuntu Touch tetap berkembang pesat berkat semangat komunitas dan pengembangan berbasis kebebasan pengguna.

Aktivitas Komunitas UBports yang Sangat Aktif

Komunitas UBports terdiri dari pengembang, pengguna, penerjemah, dan pendukung dari seluruh dunia. UBports terdaftar sebagai organisasi nirlaba dan beroperasi berkat donasi pribadi maupun perusahaan.

Kegiatan utama UBports meliputi:

  • Pengembangan & pemeliharaan Ubuntu Touch
  • Pengajuan & implementasi fitur baru
  • Penyusunan dokumentasi & penerjemahan
  • Dukungan pengguna lewat forum, Telegram, Matrix, dsb
  • Siarkan langsung “Ubuntu Touch Q&A” bulanan

Pengembangan dilakukan secara terbuka di GitHub, Weblate (platform terjemahan), dan bug tracker. Siapa pun dapat berpartisipasi dalam pengembangan atau pelaporan masalah.

Perluasan Dukungan Multibahasa Termasuk Bahasa Jepang

Karena Ubuntu Touch memang ditujukan untuk penggunaan global, dukungan multibahasa sangat diperhatikan. Tak hanya sistem, antarmuka pengguna dan dokumentasi secara bertahap diterjemahkan—termasuk tutorial bahasa Jepang untuk Libertine dan Waydroid.

Pengguna Jepang dan Asia pun kian bertambah, serta komunitas Telegram dan forum (Reddit, Lemmy) semakin ramai. Ke depannya, semakin banyak aplikasi dan dokumentasi dalam bahasa lokal diperkirakan akan hadir.

Prospek: Migrasi ke Ubuntu 22.04 & Dukungan 5G

Saat ini Ubuntu Touch dibangun di atas Ubuntu 20.04 LTS, namun rencana migrasi ke Ubuntu 22.04 LTS (Jammy) sudah dimulai. Nantinya, kernel dan fitur keamanan terbaru akan tersedia dan perangkat modern dapat didukung lebih baik.

Dukungan 5G saat ini masih terbatas, namun riset pengembangan modem 5G juga berjalan di komunitas UBports. Dalam beberapa tahun ke depan, sangat mungkin Ubuntu Touch akan mendukung standar komunikasi terbaru.

Menjadi OS Open Source yang Berkelanjutan

Ubuntu Touch adalah contoh OS open source berkelanjutan yang berkembang tanpa iklan atau sponsor komersial, sepenuhnya didukung oleh semangat pengguna di seluruh dunia. Di sini ada “kebebasan sejati”, tidak dikendalikan kepentingan korporasi.

Jika Anda mencari kebebasan, transparansi, dan kendali penuh atas smartphone Anda, Ubuntu Touch adalah pilihan yang sangat menarik.

10. Siapa yang Cocok Menggunakan Ubuntu Touch?

Untuk Anda yang Pernah Merasa “Ada yang Salah” dengan Android/iOS

Jika Anda pernah merasa seperti berikut saat menggunakan smartphone, Ubuntu Touch layak untuk dipertimbangkan:

  • “Aplikasi meminta terlalu banyak izin, terasa tidak aman”
  • “Saya merasa terlalu terikat dalam ekosistem Google atau Apple”
  • “Terlalu banyak notifikasi, iklan, dan pelacakan—smartphone ini bukan sepenuhnya milik saya”

Ubuntu Touch menjawab keresahan tersebut dan benar-benar membantu Anda “mengambil kembali kendali atas smartphone”.

Pilihan Ideal untuk Digital Citizen yang Mengutamakan Kebebasan

Karena open source, menghormati privasi, dan fleksibel, Ubuntu Touch sangat cocok untuk tipe pengguna berikut:

  • Pecinta Linux & Teknisi
    → Berbasis Ubuntu, cocok untuk yang familiar dengan shell dan struktur kernel, serta ingin kebebasan penuh.
  • Pengutamakan Privasi
    → Cocok untuk yang ingin menghindari pelacakan online dan mengendalikan data sendiri.
  • Pemburu Transparansi & Minimalisme
    → Ingin tahu sistem apa saja yang berjalan di perangkat, dan menghapus semua aplikasi tak perlu.
  • Pendidikan & Eksperimen
    → Sempurna untuk pengajaran, eksperimen, dan kustomisasi yang sulit dilakukan di OS komersial.

Cocok untuk Pengguna yang Menyukai Tantangan Teknis

Menggunakan Ubuntu Touch terkadang membutuhkan sedikit kemampuan teknis, seperti:

  • Unlock bootloader
  • Menggunakan UBports Installer
  • Instal Waydroid atau setup Mozc untuk input Jepang

Jika Anda merasa “ribet”, mungkin bukan pilihan tepat. Tapi bagi yang menganggap proses ini sebagai tantangan dan keseruan, Ubuntu Touch menawarkan sensasi eksplorasi seperti instalasi custom ROM atau setting Linux.

Bagi mereka yang ingin menentukan sendiri aplikasi dan fungsi smartphone, Ubuntu Touch benar-benar menawarkan “kebebasan memilih”.

Siapa yang Mungkin Kurang Cocok?

Ubuntu Touch tidak cocok untuk semua orang. Tipe pengguna berikut mungkin lebih nyaman dengan OS komersial:

  • Ingin smartphone yang benar-benar siap pakai tanpa pengaturan tambahan
  • Membutuhkan aplikasi populer di Jepang seperti LINE, PayPay, dsb
  • Sangat menuntut fitur terbaru seperti 5G, VoLTE, atau kamera ultra-canggih

Namun, jika Anda bisa menerima keterbatasan ini atau punya alternatif, Ubuntu Touch tetap layak dicoba.

Kesimpulan: Ubuntu Touch untuk Mereka yang Ingin “Kebebasan Memilih”

Ubuntu Touch bukan OS untuk mereka yang mencari kenyamanan instan, tapi untuk yang ingin mendapatkan, membangun, dan mengelola kebebasan digital.
Jika Anda menginginkan lingkungan smartphone yang sepenuhnya terbuka tanpa batasan komersial, inilah langkah awal menuju “kebebasan” dan “kedaulatan” digital.

11. Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang Ubuntu Touch

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan oleh pembaca yang tertarik pada Ubuntu Touch, beserta jawabannya. Semoga dapat membantu Anda mengatasi keraguan sebelum mencoba.

Q1. Apakah Ubuntu Touch benar-benar gratis?

A. Ya, Ubuntu Touch sepenuhnya gratis.
Dikembangkan dan didistribusikan oleh Yayasan UBports, serta berlisensi open source (seperti GPL). Tidak ada biaya penggunaan atau lisensi.

Q2. Apakah bisa diinstal di semua smartphone?

A. Tidak. Ubuntu Touch hanya mendukung perangkat tertentu.
Disarankan menggunakan perangkat yang terdaftar di situs resmi UBports, seperti Pixel 3a, Volla Phone, Fairphone, dsb.

Q3. Apakah mendukung tampilan dan input bahasa Jepang?

A. Untuk tampilan, langsung didukung secara standar. Untuk input Jepang, diperlukan pengaturan tambahan seperti Mozc atau IME di Waydroid. Saat ini belum ada IME Jepang resmi bawaan.

Q4. Bisakah menggunakan aplikasi Android seperti LINE atau YouTube?

A. Secara native tidak bisa, tapi banyak aplikasi Android bisa dijalankan melalui Waydroid.
Tidak semua aplikasi berjalan sempurna, beberapa mungkin tidak stabil atau tidak mendukung notifikasi.

Q5. Bisakah digunakan untuk telepon, SMS, dan data seluler di Jepang?

A. Ya, asalkan perangkat dan SIM kompatibel dengan band jaringan yang didukung.
VoLTE belum didukung pada semua perangkat/operasi. Jaringan docomo dan MVNO seperti IIJmio biasanya lebih stabil.

Q6. Di mana mendapatkan aplikasi Ubuntu Touch?

A. Semua aplikasi tersedia di OpenStore—toko aplikasi independen Ubuntu Touch.
Di sini tidak ada sensor sentral seperti di Google Play; banyak aplikasi dikembangkan oleh komunitas.

Q7. Apa itu OTA update? Apakah update otomatis?

A. OTA (Over-The-Air) adalah pembaruan sistem rutin yang disediakan UBports.
Update bisa dicek dan dipasang secara manual dari aplikasi pengaturan. Biasanya ada notifikasi jika update tersedia, sehingga mudah untuk pengguna awam.

Q8. Bisa kembali ke Android setelah mencoba Ubuntu Touch?

A. Bisa, asalkan Anda membackup ROM/firmware original sebelum instalasi.
Restore dapat dilakukan via custom recovery (misal TWRP). Proses ini perlu kehati-hatian agar tidak terjadi brick.

Q9. Bagaimana dengan keamanan Ubuntu Touch?

A. Ubuntu Touch dikembangkan secara open source, tanpa iklan atau kode pelacakan tersembunyi.
Aplikasi bawaan sangat minim, dan hanya aplikasi yang Anda instal sendiri yang berpotensi membawa risiko.

Q10. Bagaimana langkah awal untuk mencoba Ubuntu Touch?

A. Pertama, kunjungi situs resmi UBports (https://ubports.com) dan cek apakah perangkat Anda didukung.
Kemudian, unduh UBports Installer dan ikuti langkah instalasinya sesuai petunjuk.

12. Ringkasan dan Langkah Selanjutnya

Ubuntu Touch Mengingatkan Kita pada Esensi Sebenarnya Smartphone

Smartphone kini sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Namun, semakin sering digunakan, semakin banyak pula data kita yang dikumpulkan dan dimanfaatkan untuk kepentingan pihak lain—sebuah realita yang makin disadari banyak orang.

Ubuntu Touch menawarkan sebuah “jawaban” atas keresahan tersebut.
Ini bukan sekadar OS alternatif Android, melainkan platform yang mengembalikan “kebebasan memilih dan menggunakan” kepada pengguna.

Daya Tarik Utama Ubuntu Touch

Seperti yang telah dijelaskan di atas, Ubuntu Touch memiliki beberapa keunggulan utama:

  • Sepenuhnya gratis dan open source
  • Mengutamakan privasi, tanpa iklan dan pelacakan
  • Antarmuka UI (Lomiri) yang intuitif dan cantik
  • Bebas instal aplikasi lewat OpenStore
  • Bisa menjalankan aplikasi Android dengan Waydroid
  • Transparansi pengembangan komunitas UBports
  • Jika memilih perangkat yang didukung, sangat layak untuk penggunaan harian

Bagi yang percaya “smartphone harus benar-benar milik Anda sendiri”, inilah OS yang sangat ideal.

Langkah Mudah untuk Mencoba Ubuntu Touch

Jika Anda tertarik, berikut langkah mudah untuk mulai mencoba Ubuntu Touch:

  1. Cek daftar perangkat yang didukung di situs resmi
    👉 UBports Devices Page
  2. Unduh UBports Installer
    👉 UBports Installer
  3. Coba dulu di perangkat cadangan
    Tidak disarankan langsung mencoba di perangkat utama, gunakan smartphone lama/cadangan lebih dulu.
  4. Bergabung dengan komunitas untuk diskusi & tanya jawab
    Telegram, Reddit, dan forum UBports adalah tempat ideal untuk bertukar informasi.
  5. Jika tertarik, dukung pengembangan lewat donasi
    Kontribusi Anda akan sangat berarti untuk masa depan open source.

Akhir Kata: Rasakan Kembali “Memiliki” Smartphone Anda

Banyak pengguna Ubuntu Touch mengatakan bahwa mereka “akhirnya merasa benar-benar memiliki kendali penuh atas smartphone”.
Tanpa gangguan notifikasi, tanpa paksaan aplikasi, Anda bebas memilih, mengatur, dan menggunakan perangkat sesuai keinginan—itulah kebebasan digital modern.

Jika Anda merasa tertarik saat membaca ini, sekaranglah saat terbaik untuk mencoba.
Mulailah pengalaman smartphone yang lebih bebas dan transparan bersama Ubuntu Touch!

Referensi Terkait

Qiita

はじめに Google Pixel3aにUbuntu Touchをインストールする手順をまとめました。 スマホでUbun…